Rabu, 05 Juni 2013

Mau jadi buah apa kalian?

Pernah denger hadist tentang peumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Quran?  Sebagaimana rasulullah menggambarkan sosok seorang muslim terhadap al-quran, rasulullah menggambarkannya ada yang seperti buah utrujah, buah roihanah, dan buah kurma. Begitupula halnya dengan akhwat, ternyata akhwat  juga bisa dianalogikan dengan buah-buahan yang lain. ssttt just for akhwat atau muslimah loh ya... yang laki-laki ga usah ikut-ikutan, ato nanti bisa bikin perumpamaan sendiri deh.  Tapi yang ini bukan riwayat nabi juga kali ya...  Trus, perumpamaan atas dasar apa sih? Ssst.. (lagi), jangan keras – keras, ini perumpamaan bagi akhwat terkait dengan pernikahan dan rumah tangga.. #$%^&*
Yups, seperti halnya buah, pada waktunya nanti, seorang akhwat juga akan dipetik. Perkara kapan dipetiknya, itu urusan Allah, harapannya kita sudah menjadi buah yang matang ketika akan dipetik. Ah... setidaknya sudah layak dipetik, kalopun belum matang, dia adalah buah klimakterik yang ketika dipetik buah ini kan mengalami peningkatan laju respirasi untuk mematangkan diri ^^.  So,, ada buah apa aja nih?
Pertama adalah Akhwat “kedongdong”.  Akhwat yang dong-dongan. “Abi,, ambilin nimum dong.. “,”mas, beli mesin cuci dong”. Begitukah yang dimaksud kedongdong?bisa jadi sih... tau buah kedongdong kan? Uda kulitnya lecek, buahnya masam, eh, ga tanggung-tanggung, bijinya juga berduri. Akhwat model ini tidak memiliki daya tarik. Dari sifat dan sikapnya, gaya bicaranya,akhlaknya, bahkan senyumnya aja bikin orang kabur. jangankan menjadikannya sahabat, apalagi dijadikan  istri, kesannya cuma bisa merepotkan orang lain. Terus gimana dong caranya menikmati buah kedongdong ini? Caranya yaitu dengan mencarikan ikhwan “blender”, yang bisa mengolah kedongdong menjadi juz segar agar lebih enak dimakan. Yaps, si ikhwan mesti sabar dan pinter-pinter aja mengolah akhwat beginian kalo uda takdirnya dapet akhwat kedongdong. Hehe... Yang gak enak kalo udah akhwatnya kedongdong ketemunya sama ikhwan cobek. Udah kedongdongnya ga enak, ikhwannya gak sabaran, habislah dia dipukuli ikhwan cobek ini.huhuhu,,, #$%^&*(
Kedua Akhwat Alpokat. Secara lahiriah, alpokat tampak biasa-biasa saja. Ketika dipasarkan, pelanggan juga melihatnya biasa-biasa aja, tidak begitu menarik. Dari luar kelihatannya gak jauh beda sama kedongdong, bedanya daging buahnya labih lembut dan ga pake duri pada bijinya. Ketika masih bergelantungan dipohon, dagingnya masih keras dan mentah. Seringkali, begitu dipetik alpokat tidak langsung dimakan. Tapi buah ini perlu didiamkan agar lebih lembut. Begitupula halnya dengan akhwat alpokat, Ibaratnya ketika diajak musyawarah dengan suami, akhwat ini cenderung keras kepala, tapi ia mendiamkan diri sembil terus merenung, sehingga suatu saatnya nanti, akhwat alpokat ini sadar dan berusaha melembutkan diri.  Beruntungkah ikhwan yang dapat akhwat alpokat begini? jawabannya masih gambling. Tergantung apakah buah alpokat ini mau mematangkan diri atau tidak. Kalo ditunnggu-tunggu ternyata ga kunjung matang, wah,, sekali lagi, butuh ikhwan blender yang mesti sabar n pinter mengolah akhwat jenis buah ini.
Ketiga adalah Akhwat Mangga. Akhwat ini jauh lebih memiliki daya tarik, ketika matang, warnanya kekuningan, bikin banyak orang tertarik memetikny. Jika yang berminat orang yang tak baik ia akan mengambilnya secara paksa dengan melemparinya menggunakan batu. Sebaliknya, jika yang datang orang baik, tentu saja ia akan datang pada pemeliknya. “tuan, bolehkan saya memetik mangga anda?” eeaa... -__-a
Mangga memang menarik dan menyenangkan. Jika demikian, adakah kekurangan buah mangga ini? Satu hal kelemahan akhwat mangga ini, yaitu “melenakan”.  Bagi yang sudah makan satu bikin keterusan pengin makan lagi, sampe akhirnya malah bikin perut mules. Ibaratnya, laki-Iaki akan merasa senang ketika bersamanya, sayangnya ia justru melenakan.  Ketika menikah dengannya bukannya bertambah kecintaan pada Allah, tapi justru menjauhkan. Bukannya tambah rajin ibadah malah tambah futur gara-gara nih akhwat. Akhwat mangga ini juga bukan akhwat yang baik, sabaiknya jangan jadi akhwat mangga seperti  ini lah ya.
Terakhir adalah Akhwat durian. Doyan sama durian kan? Wah,, nyesel banget kalo ga doyan buah makhal ini. buah ini sudah ketahuan harumnya meskipun belum malihat wujudnya. aromanya sudah semerbak kemana-mana. Semua orang membicarakan kebaikannya. Siapapun tentu saja akan menginginkannya. Tapi apa yang terjadi ketika orang melihatnya. Ia akan nampak sebagai orang yang berwibawa. ia disegani dan dihormati dengan durinya. Tidak sembarang orang bisa  mendekati buah ini, apalagi berniat mengganggunya. Semakin orang kenal durian, semakin  tahu bahwa dibalik duri-durinya ia menyimpan hati yang sangat lembut dan manis. Berbeda dengan mangga, ia tidak akan melenakan. Seprti halnya durian, ia akan membuat pusing orang yang kebanyakan makan buah ini. Ketika sudah mulai kebanyakan makan buah ini, ia akan memberikan warning. Misalnya ketika sudah terlalu lama bersenda gura, istri macam ini akan mengingatkan suaminya. “abi sudah adzan maghrib, waktunya untuk sholat.”
Ada-ada saja ya.. akhwat aja sampe dianalogikan buah-buahan. Its oke lah... terus, pilih jadi buah yang mana nih kalian? Selamat men”duriankan” diri aja deh J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar