Semester ini insya Allah ga
terpaksa, buat ngambil Etologi lagi. Modusnya pendalaman.. huhu... tapi emang bener-bener pendalam
kok... maklum, tahun kemarin hampir 80% pertemuan dibawa tidur di kelas
-.-“. Padahal kupikir ini kuliah paling
asik karena tiap jamnya buat nonton film. Justru itu, ternyata film-filmnya
malah ninabobo in.
Ethologi, mata kuliah yang
satu ini belajar tentang perilaku, khususnya hewan. Dari mulai lahir, gaya
hidup, cari makan, sampe cari pasangan. Ternyata banyak hikmah dari semua hal
yang berkaitan dengan hewan. Subhaana maa kholaqta hadzaa bathila..... intinya,
ga ada yang sia-sia dari semua yang Allah ciptakan, melainkan agar kita
bersyukur dan mengambil pelajaran. Manusia emang jangan disama-samain dengan
binatang, ga semua hal pula bisa ditiru darinya, tapi ga ada salahnya kan belajar
dari binatang...
Nah... hikmah kali ini, edisi
cari pasangan.hhihi..
Pada hakikatnya, emang udah
jadi fitrah perempuan untuk menunggu, tapi ia pun berhak memilih.... ^^ begitu
kata bu sukarni pagi tadi.. Bahkan
ketika masih dalam perut sekalipun, sebutir ovum (sel telur) itu... ia akan
dengan sabar menunggu di sepertiga
indung telur. Menunggu jutaan sel sperma yang kelak akan datang pada
waktunya nanti. Mana ada coba si ovum mau ngglosor sampe rahim, ato malah nekat
dia yang keluar nemuin sel sperma di rumahnya. ckckc... (emang cewek jaman
sekarang??? Haha.. maksudnya si cewe yang nyamperin cowok dirumahnya)
Meski begitu, si ovum tetep
punya hak untuk memilih, bahkan dia yang punya otoritas untuk memilih. ga asal
dapet kucing dalem karung. Buktinya dari
jutaan sperma yang menghampiri, si ovumlah yang berhak menseleksi dan menerima
sel sperma mana yang paling cocok buatnya. Just the best one.. pasca kelahiran,
tumbuh dan tumbuh hingga dewasa... eng ing eng... tibalah waktunya mencari pasangan
(lagi).
Umumnya, hampir sebagian
besar hewan jantanlah yang berperilaku melakukan promosi terhadap pasangannya,
lagi – lagi,, yang betina mah nunggu aja, kemudian kasi lampu ijo kalo emang
uda siap. Pastinya pilih yang terbaik
juga dong ya.. huhuhu...
banyak hal n bermacam-macam
perilaku yang dilakukan hewan jantan untuk menarik pasangannya. Tergantung
speciesnya. Sebagian besar bangsa burung, burung jantan akan menarik perhatian pasangannya baik
melalui kicauan nyaringnya, keelokan bulunya bahkan memamerkan kekokohan
sarangnya. Seekor burung maleo jantan
akan membuat sarang terlebih dahulu baru mencari pasangan sebagai persembahan
bagi betinanya. Nah lo.. yang ngaku laki-laki... pastikan bertanggung jawab
cari maisyah dulu sebelum cari aisyah.. bagus lagi kalo uda mapan buat
nyenengin anak istri.wkwkwkw...
Selain itu, hewan jantan juga
kudu punya kontribusi di lingkungannya. Bagi suatu kawanan lebah, lebah jantan
yang ga punya kontribusi akan menjadi target utama yang harus disingkirkan
ketika koloni ini akan melakukan perluasan wilayah disarangnya.
Speseis lain ada musang
kasturi jantan yang mempromosikan dirinya dengan mengeluarkan aroma wangi dari tubuhnya.
Semakin wangi menunjukan si musang siap mencari pasangannya. Ada juga jenis
tikus, kucing, ayam, singa dll yang menarik perhatian betinanya dengan memamerkan
ketangguhannya. Entah dengan lari kencang maupun auman kerasnya. Intinya.. biar
pejantan saja yang mempromosikan dirinya. Yang betina cukup menunggu si jantan
terbaik aja datang menjemputnya, so... yang betina ga usah repot repot
mempromosikan diri, tebar pesona sana sisi,
pamer aurat ini itu,pake wangi-wangian cari perhatian. Hadehh... jangan
malu-maluin bangsa manusia dung... bikin lebih rendah dari binatang ajeh.. :-/
“Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(QS. Albaqoroh :
164)
“(Dia) Pencipta
langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.”
(QS. Asyuura:11)